Berbeda.... katanya. namun menurutku sama. 'Makan', punya makna berjuta, walopun toh akibatnya kembali ke verbal dan perut juga. apabila kita tambahkan kata 'enak' di belakangnya dan membuatnya frase 'makan enak', toh akibatnya sama saja ujung2nya. walaupun rasanya lebih yummy dan lebih puas memakannya, toh ujung2nya tetap saja. yang membedakan cuma," saya makan untuk mendapat 'keenakan'," dan "aku makan untuk menghasilkan diriku 'hidup' ". bagiku, semua masakan itu yummy alasannya yakni menghasilkan diriku hidup. kalo ujungnya untuk kenyang dan hidup, makan ayam dan makan tahu itu sama saja. yang membedakan cuma di mulut. dan verbal itu ialah sumber, sumber kebaikan dan juga kejahatan. disamping itu verbal juga sumber nafsu dan angkara. dan apa yang disebut 'puas' itu....relatif, coy! puas di mulut, di perut, atau di hidup? makan yummy dapat bikin puas di mulut, namun belum pasti puas di perut, alasannya yakni ternyata bisa-bisa memancing muncratnya asam lambung berlebihan hingga lambung luka, lecet, atau bahkan jebol, dan pasti saja puas di hidup lebih tak teraih lagi. kalo cuma untuk menuruti verbal tetapi merusak hidup, buat apa makan enak? toh menyerupai yang sudah-sudah, akibatnya akan menjadi limbah yang kurang lebih bentuknya, baunya, dan kualitasnya sama saja.
menyederhanakan dan mengharfiahkan makna kata 'makan' kelihatannya amatlah penting, agar tidak ada penyalahgunaan kata itu.