Miskonsepsi Keyword: Antara Indeks Dan Seo

Sebelum menyaksikan lebih jauh kaitan antara keyword Miskonsepsi Keyword: Antara Indeks dan SEO
Sebelum menyaksikan lebih jauh kaitan antara keyword, indeks, dan SEO, ada beberapa pertanyaan fundamental yang perlu digarisbawahi mengenai keyword. Keyword dalam hal ini pastinya mengacu pada keyword dalam search engine, bukan keyword yang ada dalam bahasa pemrograman computer. Secara sederhana Webopedia, menerangkan mengenai keyword dalam penelusuran di search engine (keyword search):
A type of search that looks for matching documents that contain one or more words specified by the user.
Keyword yakni tipe penelusuran dokumen-dokumen yang sesuai yang mengandung satu kata atau lebih yang sudah dibentuk oleh seorang user (pencari di search engine).
Penekanan pada dua kata yang dicetak tebal di atas untuk menyediakan esensi dari keyword; yakni kesesuaian, dan paduan kata, baik berupa kata tunggal maupun frase. Dan pada akhirnya, akan berujung pada keyword yang cocok (matched keyword). Inilah poin dari hasil penelusuran yang dijalankan oleh pengguna yang cocok dengan keinginannya. Maka disini kita mengatakan mengenai impian pengguna/pencari. Sekali lagi, kita mengatakan mengenai impian pencari dokumen di search engine.

Jadi, keyword bahu-membahu bukanlah kata-kata yang kita buat dan harapkan saja, melainkan kata-kata yang kita pelajari dari seorang pencari. Kita menjadi, bertingkah, serta berpikir menyerupai si pencari. Inilah nantinya yang membedakan antara blog yang terindeks (indexed) dan teroptimasi (optimized).

Terindeks belum tentu teroptimasi, sedang sebaliknya, teroptimasi sudah tentu terindeks. Saya sering mendengar perumpamaan "menembak keyword", membidik keyword", dan sejenisnya. Pertanyaannya: apa yang bahu-membahu dibidik? Tentu saja anda tidak sedang membidik nama anda sendiri selaku keyword bukan? Akan sungguh jarang sekali dan bahkan musykil apabila ada orang yang mencari nama anda untuk rujukan rujukan dokumen yang dicarinya, kecuali anda yakni artis, seniman, politisi, atau tokoh terkenal lain, atau orang yang paling dicari oleh polisi internasional. Seperti "Selly, Sang Penipu Cantik" itu misalnya, keyword namanya nangkring berhari-hari di Google.co.id.

Nama blog / situs web dapat dan pastinya menyumbang judul blog dan judul artikel, deskripsi blog, meta keyword dan description (meta tags),  kombinasi frase di dalam artikel, serta cara-cara lainnya. Namun saya tidak akan mengatakan mengenai 'black hat SEO" ataupun cara-cara lain yang mengambil laba dari popularitas keyword tertentu yang serupa sekali tidak berhubungan, misalnya mengenai hal-hal "berlendir" yang senantiasa menjadi favorit sejak internet ada.

Dengan demikian, pastinya akan sungguh diketahui mengapa "Google Search Engine, pastinya beliau akan masuk halaman pertama, alasannya keyword tersebut sungguh khas, sungguh sedikit sekali frase menyerupai itu, dan pastinya blog berjulukan menyerupai itu akan ada di halaman pertama setelah dijalankan proses indeks/pendaftaran. Pertanyannya: Berapa banyak orang yang mencari dengan kata atau frase tersebut? Jangan-jangan hanya anda sendiri? Tentu saja, anda yang lebih tahu jawabannya. Terindeks yakni permulaan dari perjalanan/proses SEO, tetapi menjadi terindeks bukanlah ujung dari SEO itu sendiri; belum lagi apabila nanti mengatakan mengenai SERP.

Di sinilah letak perbedaan antara blog yang terindeks dan blog yang teroptimasi atau teroptimalisasi (atau teroptimisasi; saya senantiasa resah dikala mesti menerjemahkan kata optimized dan optimization ke dalam Bahasa Indonesia).

Semoga Bermanfaat.

mencuri yakni pekerjaan pengecut! © buka-rahasia.blogspot.com

Related Posts