5 Pertanyaan Penting Sebelum Menulis Postingan Blog

strategi menyeleksi postingan blog yang akan ditulis 5 Pertanyaan Penting Sebelum Menulis Artikel Blog

Dulu saya pernah menulis mengenai "pertanyaan yang mesti diajukan sebelum mempublikasikan artikel", yang kaitannya dengan hal-hal bersifat teknis; misalnya penggunaan gambar, cek ejaan, naturalisasi, dan sejenisnya. Dalam peluang ini, saya ingin menyediakan wacana mengenai hal di luar itu, bahkan di di saat suatu postingan sama sekali belum ditulis.

Semua blogger niscaya ingin artikelnya "out of the box", menonjol, istimewa, berlainan dari yang sudah ada, meski mungkin membahas hal yang sama. Semua blogger niscaya juga ingin tulisannya tidak dilirik sebelah mata, sanggup dicicipi dengan penuh, dan pada kesudahannya menyediakan value luar biasa terhadap pembacanya. Dan ya, walaupun kata ini terdengar agak membosankan, tetapi niscaya semua baiklah ini menjadi kuncinya: kualitas.

Pertanyaannya, apa standar suatu kualitas, apakah ada nilai angkanya? apakah ada parameter persentasenya? apakah ada rumusnya? Tidak ada. Kualitas bersifat abstraktif dan tidak dapat dijumlah atau dinilai dengan angka. Tapi, sekali lagi, semua niscaya sepakat jikalau kualitas bisa dirasakan.

Nah, kali ini, saya ingin mengajak teman dekat semua menanyakan 5 pertanyaan ini, yang menurut saya sungguh penting sebelum teman dekat menegaskan menulis suatu postingan menurut suatu topik. 

"Nah, ini nih yang akan saya tulis". Begitu kuranglebihnya percakapan dalam benak di saat teman dekat mulai membuka post editor dan siap menarikan jari di atas keyboard. 

Tapi eeeitt, tunggu dulu! 

Haruskah teman dekat menulis topik itu? Sebagai blogger, teman dekat pasti tidak dapat asal pilih mengambil keputusan dan secara serampangan menuliskan suatu postingan blog tanpa berpikir apalagi dahulu. Jawabannya pasti bergantung pada sejumlah faktor. 

Nah, faktor-faktor berikut yang mesti teman dekat tanyakan sebelum memutuskan: "Oke, saya tulis ah.".. atau ... "Ah, cari topik lain saja..."

1.Apakah ada orang lain yang sudah menuliskan topik yang akan teman dekat tulis?


Apa yang akan teman dekat tulis? Apakah memang benar sudah ada orang lain yang menuliskannya. Apakah teman dekat sudah pernah membacanya? Jawaban dari pertanyaan ini akan menghipnotis semua respon pada 4 pertanyaan lainnya.

Jika topik yang akan teman dekat tulis memang belum pernah di-cover oleh blogger lain, maka teman dekat mesti menciptakan formula alasannya. Apakah topik yang akan ditulis akan memukau dan dikehendaki oleh orang lain? Apakah orang lain membutuhkan isu di dalam postingan itu? Ataukah topik ini terlalu kontroversial sehingga tidak ada orang lain yang sanggup menulisnya? Pertimbangkan pembaca blog, tujuan-tujuan dari acara blogging sobat, dan target-target dari postingan itu ditulis sebelum menegaskan menulis. Ini penting untuk menyaksikan apakah topik itu sempurna untuk disuguhkan di dalam blog.

Jika topik yang akan teman dekat tulis sudah pernah di-cover oleh blogger lain (dan pada lazimnya memang demikian), lanjut ke pertanyaan ke dua.

2. Apakah teman dekat bisa menulis postingan yang lebih baik dari postingan lain dengan topik sejenis?


Jika postingan blog yang ingin teman dekat tulis sudah di-cover dan ditulis oleh blogger / media / publisher lain, perlu dipikirkan apakah teman dekat bisa menuliskan yang lebih baik dari yang sudah ada. Ini penting sebab postingan teman dekat HARUS berlainan dari yang sudah ada mudah-mudahan bisa menciptakan sesuatu yang berlainan dan berkualitas. Satu topik bisa ditulis dan diterbitkan oleh banyak blog, sebanyak apapun, tetapi cuma satu dua yang dapat menonjol sebab disokong oleh keunikan/originalitas dan kualitasnya.

Kualitas sungguh penting. Kaprikornus jangan terburu-buru mengambil dan menulis suatu topik jikalau teman dekat tidak percaya bisa menulisnya lebih baik dari yang sudah ada. Tanpa rancangan ini, teman dekat cuma akan menyediakan santapan yang serupa saja dengan yang lain. Ujung-ujungnya, yah..., pembaca jenuh dan kesannya cuma jadi postingan sambil kemudian saja.

3. Bisakah teman dekat menyediakan sudut pandang unik pada topik yang akan ditulis?

Jika teman dekat menegaskan untuk tetap menuliskan topik yang sudah ada, fikirkan apakah teman dekat bisa menyediakan sudut pandang unik topik itu yang belum pernah di-cover oleh goresan pena lain. 

Pertanyaan lanjutan dari hal ini, apakah teman dekat punya pengalaman langsung dan bersifat unik pada topik tersebut yang dapat dibagi? Atau apakah teman dekat punya tingkat pengertian dan kemampuan yang berlainan pula pada topik itu?

Tulis postingan dengan perspektif langsung dan gunakan "suara" sendiri. Ini bisa menciptakan postingan menonjol di antara puluhan bahkan ratusan postingan yang sejenis.

4. Apakah teman dekat memiliki sesuatu yang berlainan sekaligus bernilai untuk disertakan (pada topik itu)?


Terkadang suatu topik sudah banyak ditulis dan diterbitkan oleh banyak blog/media, tetapi mungkin di dalam artikel-artikel itu ada detil, rekomendasi, wacana, tahap-tahap, informasi, atau tindakan yang missed. Jika teman dekat bisa menyertakan sesuatu yang berlainan dan bernilai, baik itu fakta pelengkap atau opini, maka putuskan untuk menulis. Kreativitas menjadi kunci pada poin ini. Gali, gali, dan terus gali.

5. Apakah postingan itu akan menyanggupi cita-cita pembaca blog?


Artikel blog yang akan ditulis mesti menyanggupi syarat yang sudah diputuskan oleh teman dekat sendiri (niche/tema), jangan hingga melenceng terlalu jauh. Dengan rancangan ini, teman dekat bisa dengan gampang mengkaitkan postingan gres dengan artikel-artikel terkait yang sudah ditulis, sehingga pembaca bisa lebih menyanggupi keingintahuannya lewat artikel-artikel usang via internal linking yang teman dekat sediakan. Jika topik teman dekat melenceng sungguh jauh dari yang diusung oleh blog sobat, kemungkinannya konten teman dekat akan miskin tumpuan dan sekedar mengambil "kesempatan emas" saja (keyword dengan traffic tinggi, misalnya, padahal mungkin jauh dari tema/niche blog). Padahal, kenyataannya, suatu postingan dengan topik tertentu yang berhasil di suatu blog belum pasti berhasil di blog lainnya.

Jika sudah punya subscriber dalam jumlah memadai, teman dekat mesti memikirkan ini lebih serius, sebab mereka mau berlangganan tak lain sebab mereka ingin mengikuti update blog teman dekat sesuai topik/niche yang mereka sukai.

Semua kembali ke sobat...


Setelah memikirkan 5 pertanyaan esensial di atas, kini kembali ke teman dekat untuk memutuskan: Ditulis atau tidak? Satu hal yang dapat saya sampaikan di sini adalah: karya yang istimewa berawal dari perasaan dan antisipasi istimewa dari penciptanya. Jika teman dekat sudah mengawali dengan perasaan istimewa; yakni dengan pemikiran, pertimbangan, dan strategi, maka hasilnya pun niscaya akan sungguh istimewa.


© Copyright Ahmad Khoirul Azmi published for buka-rahasia.blogspot.com.

Related Posts