Mengapa Komentar Spam Berbahaya Dan Apa Solusinya?

Beberapa hari ini saya sudah dan masih berjuang habis-habisan untuk memilih komentar di setiap posting blog. Sampai hari ini, sekitar 2000an komentar spam sudah saya hapus dan masih terus meningkat nantinya. Total ada 7ribuan komentar spam yang sudah terhapus sejauh ini di buka-rahasia.blogspot.com. Bukan lantaran aspek mutu komentar yang menjadi lantaran utama, melainkan lantaran saya sudah jengah membiarkan komentar-komentar spam yang kian menggunung dan mulai menampilkan dampak negatif terhadap posting blog.

 Beberapa hari ini saya sudah dan masih berjuang habis Mengapa Komentar Spam Berbahaya dan Apa Solusinya?
Mungkin ini juga terjadi pada kawan semua, anda membaca suatu postingan blog atau video di internet, kemudian berjumpa dengan komentar-komentar sampah dan tidak relevan. Anda mungkin berpikir, ini apaan sih? Apa yang terlintas di benak anda, suka atau tidak suka? Beberapa webmaster dan blogger menyalahgunakan fitur komentar tersebut dengan mengeksplotasi dan menanamkan keyword dan jutaan link untuk meningkatkan ranking organiknya. Apa faktanya?

Faktanya, komentar spam itu parah!

Komentar spam sanggup diartikan serta diwujudkan dalam banyak bentuk dan cara. Jika dibahas pasti tidak cukup satu halaman ini berbicara. Akan tetapi, jikalau dibicarakan secara general, komentar spam memiliki arti komentar yang tidak diharapkan, tidak berkaitan, serta tidak ditujukan untuk menyikapi atau mendiskusikan suatu obrolan di dalam artikel/posting blog. Tujuannya hanyalah untuk meninggalkan "jejak", berpromosi tanpa cara yang layak, dan yang terakhir, untuk meninggalkan link spam (demi SEO, katanya). Spam secara lazim memiliki tujuan yang nyaris sama, tetapi lewat banyak media seumpama email, facebook message, status, aplikasi, tweet (biasanya menggunakan via @ profil yang populer), SMS, dan banyak lagi. Tujuan khususnya untuk menggapai konsumen secara untung-untungan dan ada (yang terparah) untuk membahayakan orang lain (phising, malware, virus, scam, dll).


Jadi, pada intinya, segala sesuatu dalam bentuk pesan yang diantarkan tanpa otorisasi dan atau tidak dibutuhkan disebut selaku SPAM.

Di Blog berplatform WordPress, saya sanggup dengan gampang melakukan apapun lantaran pengaturan/settings serta penggunaan plugin yakni urusan mudah. Tapi di Blogger, sungguh sulit. Misalnya, saat kita mengkategorikan suatu komentar selaku spam, maka komentar selanjutnya dari sumber yang serupa tidak pribadi teridentifikasi. Saya mesti melakukan berulang-ulang sampai metode penyaring spam Blogger "menyadari" ini. Sebaliknya, komentar bukan spam justru dimasukkan ke dalam spam secara otomatis!

Namun demikian, itu tidak menyurutkan niat saya untuk memerangi spam di blog ini. Menghabiskan waktu beberapa jam meniadakan spam tiap harinya menurut saya jauh lebih baik dibandingkan dengan "memelihara" komentar spam. Apa alasannya? Komentar spam tidak cuma bikin situs anda menurun kualitasnya, namun juga keyakinan pembaca. 

Saya pernah memperoleh komentar dari kawan Blogger perihal komentar spam yang tidak dihapus dan mempertanyakan kejelian serta kesungguhan saya dalam mengelola blog. Sebagai pembaca, ia merasa risih jikalau mesti menyaksikan komentar-komentar spam dimana ia semestinya mempelajari komentar selaku lanjutan ia membaca postingan di atasnya. Saya juga memperoleh banyak email dari sobat-sobat Blogger yang dengan baik menyodorkan ada komentar spam di halaman posting blog saya. Ini terjadi saat masa saya jarang mengupdate blog lantaran pekerjaan dunia offline yang menggunung. Ini sekaligus menjelaskan bahwa pembaca pun juga tidak mengharapkan komentar spam.

Sebagai pengalaman pribadi, saya pun menjelaskan bahwa komentar spam memang (maaf) "menjijikkan". Sebagai surfer internet, saya sering bertandang ke blog-blog lain. Ketika selesai membaca, saya biasa scroll ke bawah untuk menyaksikan komentar-komentar dan menyaksikan kalau-kalau ada diskusi lanjutan yang menarik. Sayangnya, di beberapa postingan blog, saya sering menemui banyak spam, dan biasanya jikalau sudah kadung banyak, saya mengurungkan niat untuk menampilkan komentar. 

Seketika juga, saya kian merasa tidak yakin dengan identitas produk dan link situs yang diusung dalam komentar-komentar spam tersebut. Bisa jadi, bekerjsama produk itu tidak bersalah, namun lantaran banyaknya "nama produk" itu timbul di banyak sekali komentar spam, tingkat keyakinan saya makin menurun. Rupanya si spammer tidak menyadari, bahwa dengan caranya itu, tidak cuma ia saja yang reputasinya menurun, namun juga produk yang dipromosikannya, walaupun ia cuma reseller atau promotor. Ini yang jarang dibicarakan dalam dunia internet marketing, walaupun sudah banyak case study dijalankan dan karenanya demikian. Nah, pasti ini juga berlaku untuk anda yang mengusung nama blog.

(Saya harap anda belum bosan, lantaran kita akan masuk ke potongan pentingnya... hehe)

Jika di-breakdown, setidaknya, ada 3 poin besar dampak komentar spam:


1. Komentar spam menghancurkan reputasi.
Bayangkan seorang hadirin tiba dan membaca halaman posting anda, seumpama yang saya jalankan di atas. Si hadirin kemudian menyaksikan komentar-komentar spam di bawahnya. Dia akan berpikir panjang untuk meninggalkan komentar, lantaran komentarnya "hanya" akan dinilai "kecil" di antara komentar-komentar spam tersebut. Kepercayaannya pada anda pun menurun lantaran aspek administrasi blog dan otoritas. Demikian juga bagi spammer. Kepercayaan orang terhadapnya juga menurun. Semakin banyak spam yang dibentuk olehnya, kian turun reputasinya, lantaran ia kian dipahami selaku spammer. Bahayanya, jikalau ternyata si spammer mengusung produk atau situs web lain (misalnya selaku jasa backlink spam), produk dan situs web yang semestinya tidak bersalah ikut terkena imbasnya.

2. Komentar spam menurunkan ranking SEO
Anda pun sudah terang tahu dan menyaksikan bahwa Google menurunkan ranking situs-situs yang mengarahkan link pada situs-situs bermutu rendah, dan juga situs-situs bermutu rendah itu sendiri. 

Dalam suatu postingan yang diterbitkan pada 2009 lampau, Google mengatakan perihal fakta komentar spam:

a. Menyalahgunakan fitur komentar pada situs yang semestinya tidak bersalah yakni cara yang buruk dan beresiko. Jika demikian kejadiannya, maka anda sudah menodai jerih payah seseorang dan menurunkan mutu web, merubah suatu sumber pemberitahuan yang bermutu menjadi sekumpulan keyword yang tidak masuk akal.

Ini berhubungan dengan isi komentar yang serupa sekali tidak berhubungan dengan isi artikel/posting. Artinya komentar tersebut memang bukan ditujukan untuk mendiskusikan atau menyikapi isi, namun cuma sekedar untuk berpromosi, meninggalkan jejak, dan tujuan-tujuan buruk lainnya. Komentar tidak berhubungan bikin konsistensi dan relevansi konten dalam suatu halaman menurun. Semakin banyak spam, kian menurun relevansinya. Efeknya terang terhadap ranking.

b. Spammer acap kali menggunakan fitur komentar untuk membangun link situs (yang disangsikan kualitasnya) guna meningkatkan ranking. Google memiliki pengertian grafik link web, dan memiliki algoritma untuk mendeteksi dan menanggulangi link spam (sekarang juga disokong Penguin). Spammer sanggup menghabiskan waktu beberapa jam sampai sepanjang hari untuk meninggalkan jejak link di banyak sekali postingan blog. Sebenarnya ini tidak bermanfaat saja, lantaran pengaruhnya cuma kecil sekali bahkan tidak ada lantaran Google sungguh jeli untuk tidak menampilkan bobot nilai pada link-link semacam ini. Daripada menghabiskan waktu dan energi tidak bermanfaat seumpama itu, lebih baik manfaatkan untuk bikin produk konten yang berharga bagi penduduk internet.

Yang perlu diamati yakni pada situs yang mengandung link-link spam. Meskipun situs itu tidak bersalah, bahkan tidak tahu, tetapi visibilitas dan rankingnya sanggup menurun drastis lantaran link-link tersebut. Makara jikalau situs web anda memperoleh link-link semacam ini, dan jumlahnya kian menggunung, maka peringkat atau ranking anda terancam. Ratusan link, walaupun nofollow, tetap akan berbahaya lantaran ini menampilkan ketidakwajaran suatu halaman web. Memberikan rujukan terhadap ratusan link eksternal dan tidak berhubungan bukan hal yang bagus dan wajar, baik di mata insan maupun search engine. Apalagi jikalau komentar web anda dofollow, sanggup anda bayangkan sendiri efeknya...

3. Komentar spam melukai dunia Blogosphere
Menurut saya, seorang blogger tidak cuma bertanggungjawab pada blognya sendiri tetapi juga terhadap seluruh dunia blogosphere. Jika suatu blog memperbolehkan komentar spam dan membiarkannya terjadi, maka artinya ia menampilkan pengertian pada para spammer bahwa mereka boleh melakukan apapun yang mereka suka pada blog-blog lainnya. Jika seorang blogger memiliki kebiasaan melakukan spam, maka ia memberi signal pada dunia internet bahwa semua blogger juga melakukan hal yang sama, sekaligus memberi referensi negatif permisif bahwa melakukan spam pada komentar yakni hal wajar. Semua berawal dari satu, kemudian menjamur menjadi suatu kewajaran. Ini pasti sungguh-sungguh melukai dunia blogosphere dimana para blogger semestinya sanggup bertemu, berdiskusi, meningkatkan ide, dan bersosialisasi secara nyaman. 

Saya sanggup bayangkan betapa banyaknya blog mati setiap harinya masih berkala dibombardir oleh spam. Bahkan ada banyak pula blog yang mati lantaran spam!

Solusi Menghadapi Komentar Spam

Sebagai kebijakan pribadi, saya kini melakukan moderasi komentar sebelum sanggup diterbitkan serta merubah fitur komentator untuk menyingkir dari anonimitas. Sebelumnya saya tidak melakukan moderasi, namun lantaran kini banyak spammer pun memiliki profil Google atau Blogger, dan spam masih menjamur, maka terpaksa moderasi diambil selaku solusi. Ini sungguh efektif, saya sanggup menyaring, bahkan menjawab komentar penting dengan jauh lebih urut dan baik lantaran semua komentar terbaca.

Sebagai saran, berikut beberapa poin yang sanggup dijalankan untuk menyingkir dari komentar spam dan efeknya:
1. Jangan izinkan komentar anonymous. Seorang yang sungguh-sungguh bertujuan untuk berkomentar pasti tidak bersembunyi.
2. Gunakan captcha atau tool sejenis untuk menyingkir dari komentar otomatis (robot). Ini paling kerap terjadi pada blog-blog CMS seumpama WordPress.
3. Gunakan plugin atau module antispam (akismet, WP AntiSpam, apa saja yang menurut anda efektif) jikalau anda menggunakan platform CMS seumpama WordPress.
4. Gunakan rel="nofollow" pada komentar. Pada beberapa blog seumpama WordPress, Blogger, Joomla, dll atribut ini sudah ada secara default.
5. Aktifkan moderasi komentar. Ini cara yang menurut saya paling efektif.
6. Hapus secepatnya jikalau didapatkan komentar spam.

Cara Mengidentifikasi Komentar Spam

Cara-cara seumpama moderasi tidak akan efektif apabila anda tidak sanggup mencermati komentar secara mendalam. Bisa jadi suatu komentar spam akan lolos lantaran seolah-olah terlihat natural. Berikut ciri-ciri yang terang maupun samar:
1. Komentar berisi link. Jangan pernah toleransi komentar berisi link sebagus apapun itu. Sebab komentar berisi link sudah terang memiliki tujuan tersendiri walaupun sang komentator terlihat tulus.
2. Nama komentator (anchor text) terlalu generik, atau menggunakan keyword-keyword umum. Biasanya didominasi nama obat-obatan, gambling, perumahan, dll atau keyword generik berisikan kata-kata panjang, umpamanya keyword-keyword lomba SEO. Tidak ada tujuan lain selain "menyembah Google".
3. Komentar yang cukup pendek dan seolah memuji, di atasnya nama komentator dengan keyword tidak berhubungan sama sekali. Biasanya seumpama ini, "Nice site!", "Nice blog", "Keren", "Makasih", dll. Saya menilai komentar demikian terlalu mengada-ada.
4. Komentar panjang namun terlalu umum. Sering dijumpai dalam bahasa Inggris atau hasil translate dari Indonesia dan sebaliknya. Seolah memuji, bahkan kadang mengkritik. Contoh: "You have a very good topic to talk about. It is a luck for me to drop by! Keep up the good work! Only, your site is too slow. But it's okay. I will come here often." Ini yakni kalimat generik, biasanya dijalankan oleh robot, atau digunakan oleh spammer manual berkali-kali di banyak sekali komentar (copy paste). Tentu bervariasi. Ada jasa backlink otomatis yang menawarkan template isi komentar, dalam PHP, JS, dll.
5. Seringkali ada komentar yang menyisipkan link dalam komentar yang relevan. Biasanya dijalankan secara manual. Contoh "cara bikin permalink." Tidak ada tujuan lain selain mencari relevansi dan mengarahkan backlink demi memuja "sang ilahi SEO".
6. Komentar jauh dari topik tanpa tedeng aling-aling. Contoh: "Ada isu bagus. Bisnis online ABC yang terbukti membayar, jangan lewatkan peluang ini. Langsung datangi LINK!".
7. Komentar dan atau nama komentator berisi link referral affiliate. Ini sudah jelas, tak ada toleransi sedikitpun!

Masih ada banyak referensi urusan yang berbeda, tetapi serupa identifikasinya. 

Kesimpulan

Komentar sanggup menjadi sumber pemberitahuan yang bagus dan menjadi alat berdiskusi dengan pengunjung, pembaca, atau sesama blogger. Konten yang berhubungan dan sungguh berharga seumpama ini dilarang diisi dengan keyword-keyword dan link-link sampah. Oleh lantaran itu, selaku ihwal dan saran, sebaiknya anda mereview kembali fitur komentar blog anda demi kebaikan kemajuan web/blog, pengunjung, ranking web/blog, dan juga dunia internet pada umumnya. Menyampaikan dan meningkatkan komentar secara beretika yakni sesuatu yang indah...

Have a nice blogging, and... commenting :)

© copyright 2013 - 'til drop. buka-rahasia.blogspot.com

Related Posts