Background
Masing-masing platform blog/website memiliki karakteristik tersendiri. Demikian pula template tips blog untuk merubah template Blogger yang sempurna dan efisien.
Artikel ini aku bagi menjadi 2 Bagian:
- Karakteristik & Struktur Template Blogger serta Kaitannya Dengan SEO (you're here)
- Tips Mengganti Template Blog Secara Efisien dan Aman (coming soon...)
Karakteristik Template Blogger
Sebagaimana yang dahulu sudah aku sampaikan di dalam tips edit template Blogger, template blogger memiliki elemen-elemen pembangun seumpama tag-tag HTML, CSS, Javascript, dan tag-tag XML Blogger. Semua elemen tersebut diangkut dalam satu file berformat XML. Jadi, semua fungsi pembangun sekaligus fungsi desain berada di dalam file yang sama. Itulah mengapa saat anda merubah template secara langsung, maka berganti pula semua struktur dan style tampilannya. Inilah yang disebut selaku template. Sedangkan yang disebut selaku theme (misalnya WordPress theme) berisikan beberapa file template, masing-masing berdiri sendiri (independen), tetapi saling mensugesti saat diundang dalam suatu performa halaman tertentu.
File-file khusus seumpama isi post, isi widget, dan beberapa performa tertentu yang lain disimpan pribadi dalam database di server Blogger. Perintah penampilannya menggunakan tag-tag XML khusus milik Blogger. Ada beberapa performa yang tidak dapat anda atur, lantaran ialah setting default oleh Blogger dan kita tak punya saluran ke server untuk mengeditnya. Sebagai tumpuan yakni pesan status (status message) yang timbul di atas halaman label dan search, kita cuma bisa menjalankan hack performa pesan status, tetapi tidak dapat merubah isinya.
Itulah sebagian karakteristik penting dari template Blogger, yang nantinya cukup besar lengan berkuasa saat anda mengganti template blog.
Google search engine, lewat GoogleBot dan penerjemahannya ke dalam indeks, menyaksikan suatu struktur situs web dalam hasil akhirnya, tanpa styling, tidak seumpama browser yang kemudian membaca dan menerjemahkan CSS sehingga struktur HTML kemudian "dihias" dan "disusun" menurut hukum CSS. Apapun platform web/blognya, secanggih apapun itu, hasil kesudahannya yakni dalam bentuk HTML. Susunan HTML dimulai dari atas dan menuju ke bawah, tidak ada samping kanan dan kiri walaupun bisa ditulis demikian (untuk menyingkir dari white space dan memperkecil ukuran file). Demikian pulalah Google membacanya. Search engine mengabaikan javascript, CSS, frame, flash, dan sejenisnya.
1. Search engine mengukur nilai penting suatu konten menurut posisi tag HTML-nya; kian permulaan kian besar nilainya. Hindari penggunaan template yang menaruh sidebar di posisi paling permulaan sebelum kontainer post, lantaran yang terbaca apalagi dahulu yakni bab tersebut. Perhatikan gambar berikut:
Secara sederhana, urutan tag HTML template A dan B pada sidebar dan post adalah:
File-file khusus seumpama isi post, isi widget, dan beberapa performa tertentu yang lain disimpan pribadi dalam database di server Blogger. Perintah penampilannya menggunakan tag-tag XML khusus milik Blogger. Ada beberapa performa yang tidak dapat anda atur, lantaran ialah setting default oleh Blogger dan kita tak punya saluran ke server untuk mengeditnya. Sebagai tumpuan yakni pesan status (status message) yang timbul di atas halaman label dan search, kita cuma bisa menjalankan hack performa pesan status, tetapi tidak dapat merubah isinya.
Itulah sebagian karakteristik penting dari template Blogger, yang nantinya cukup besar lengan berkuasa saat anda mengganti template blog.
Struktur Template Blogger dan SEO
Telah banyak wacana perihal mana template yang SEO friendly dan mana yang tidak SEO friendly; pada biasanya didasarkan pada ada tidaknya meta tags (meta description, susunan title tag saja, tetapi yang jauh lebih penting adalah: STRUKTUR-nya.Google search engine, lewat GoogleBot dan penerjemahannya ke dalam indeks, menyaksikan suatu struktur situs web dalam hasil akhirnya, tanpa styling, tidak seumpama browser yang kemudian membaca dan menerjemahkan CSS sehingga struktur HTML kemudian "dihias" dan "disusun" menurut hukum CSS. Apapun platform web/blognya, secanggih apapun itu, hasil kesudahannya yakni dalam bentuk HTML. Susunan HTML dimulai dari atas dan menuju ke bawah, tidak ada samping kanan dan kiri walaupun bisa ditulis demikian (untuk menyingkir dari white space dan memperkecil ukuran file). Demikian pulalah Google membacanya. Search engine mengabaikan javascript, CSS, frame, flash, dan sejenisnya.
<HTML>Semua pemberitahuan meta ada di dalam elemen head, dan ini sudah cukup terang penggunaannya. Yang perlu diamati yakni bab yang ditampilkan selaku halaman (tag body). Di dalam elemen body, terdapat banyak sekali tag HTML pembangun, misalnya division (div), span, dan paragraf (p). Logika membacanya yakni dari atas ke bawah. Semakin ke bawah, kian kecil nilai penting dan relevansi konten di dalam elemen tersebut. Urut-urutan elemen-elemen inilah yang memutuskan nilai penting masing-masing elemen tersebut.
<HEAD>
</HEAD>
<BODY>
[beberapa tag division, span, paragraph, dll yang membangun struktur dan isi halaman]
</BODY>
</HTML>
Tips Memilih dan Menggunakan Template Blog Pendukung SEO
Dari pembahasan ringkas di atas, sanggup aku ambil beberapa poin sekaligus kiat penting perihal memutuskan struktur template yang mendukung SEO:1. Search engine mengukur nilai penting suatu konten menurut posisi tag HTML-nya; kian permulaan kian besar nilainya. Hindari penggunaan template yang menaruh sidebar di posisi paling permulaan sebelum kontainer post, lantaran yang terbaca apalagi dahulu yakni bab tersebut. Perhatikan gambar berikut:
Secara sederhana, urutan tag HTML template A dan B pada sidebar dan post adalah:
Template A | Template B |
<div class='sidebar'> beberapa elemen widget </div> <div class='post-body'> <data:post.body/> </div> | <div class='sidebar1'> beberapa elemen widget </div> <div class='post-body'> <data:post.body/> </div> <div class='sidebar2'> beberapa elemen widget </div> |
Telah terang bahwa elemen sidebar pada kedua template tersebut (sidebar dan sidebar1) akan dibaca lebih dahulu oleh search engine sebelum elemen yang bekerjsama jauh lebih penting: Post. Makara kesimpulannya sidebar di sebelah kanan jauh lebih baik lantaran akan terbaca belakangan sehabis bagian/elemen post.
2. Sebagai alat navigasi, suguhan yakni elemen yang biasanya dibangun dan ditaruh di atas atau di bawah elemen header (biasanya dalam div), ini memiliki arti suguhan memiliki nilai penting yang cukup signifikan. Bagi pengunjung, suguhan ialah alat navigasi dan eksplorasi. Bagi search engine, suguhan ialah alat rujukan menuju halaman terdalam lainnya, fungsinya untuk memperkuat deep linking. Apabila suguhan tersebut dibangun dengan menggunakan javascript murni atau flash, maka sudah barang pasti tidak akan terbaca oleh search engine.
Lihat apakah suguhan yang disisipkan ke dalam template berupa HTML atau javascript/flash, dan pertimbangkan penggunaan template tersebut. Jika perlu ganti dengan Menu HTML dan unggulkan CSS untuk menyediakan rancangan dan efek. Menu yang memiliki struktur baik juga akan menyediakan peluang blog/web anda mendapat Google Sitelinks.
3. Selain menu, lihat apakah sebagian besar widget dan elemen aksesori lain yang menjadi satu paket dengan template di-generate menggunakan javascript. Apabila widget dan elemen aksesori lain ialah bab penting yang bersifat navigasional (seperti menu), hindari.
4. Meskipun footer links memiliki nilai dan relevansi paling rendah, lantaran posisinya paling bawah, tetapi sanggup memiliki pengaruh jelek pada SEO apabila menampung link-link yang berbahaya dan spammy. Ada banyak template premium gratis yang mencantumkan link di footer. Apabila menampung link situs web pembuat template sih tidak masalah, itu atribusi penting dan wajib. Tapi apabila ada link-link lain selaku link sponsor, dan biasanya merujuk ke website-website tidak relevan, affilasi, dan situs web yang disangsikan kualitasnya, maka ini berbahaya. Jangan main-main menghapusnya, lantaran anda akan melanggar ketentuan pembuat template dan creative commons (attribution) yang digunakan. Lebih baik, jangan pakai templatenya.
Pikir Dua Kali Sebelum Ganti Template Blog
Kemajuan teknologi, terutama dalam web design, sudah membuat lebih gampang kita mengganti-ganti skin, theme, atau template web/blog; semudah membalik telapak tangan! Upload, save, dan voila! Blog sudah berganti rupa (kalo widgetnya gak hancur, haha). Tetapi pernahkah terpikir bahwa ada imbas besar, baik maupun buruknya? amati beberapa poin faktual berikut:
1. Masih berhubungan dengan struktur dan SEO, Google sudah memahami struktur blog anda dan kemudian berpatokan pada susunan struktur tersebut, baik navigasi, susunan konten, widget dan lain sebagainya. Apabila anda merubah template, maka Google mesti menjajal memahami lagi struktur gres blog anda, dan kemudian memutuskan kembali bagian-bagian terpentingnya. Ini proses yang tidak cepat.
2. Apabila template blog gres tak punya standar struktur yang lebih baik dari template lama, maka efeknya pasti jelek bagi SEO. Blog bisa mengalami penurunan ranking dan konsekuensi lainnya. Perubahan susunan navigasi, pergeseran font, widget, dll juga sanggup besar lengan berkuasa pada hadirin yang sudah cukup bersahabat dengan struktur dan performa blog sebelumnya.
3. Apabila tujuan penggantian template blog yakni untuk memperbaiki rancangan dan struktur template lama, meningkatkan user experience, memperbaiki SEO, bersifat mendesak, dan cuma untuk satu atau dua kali saja; lanjutkan. Tapi apabila cuma selaku bab dari kegemaran berganti-ganti template blog lantaran tidak tahan menyaksikan banyak sekali template baru, atau menyaksikan template si A lebih menawan lantaran blog si A terkenal, pikirkan dua kali, atau bahkan 10 kali! Popularitas dan nilai penting blog anda tidak diputuskan oleh sekedar template, melainkan konten. Berganti-ganti template blog juga mengusik proses membuat dan membangun blog yang efektif.
4. Berganti-ganti template terus menerus menghasilkan struktur blog berubah-ubah sehingga search engine "bingung" memutuskan struktur dan elemen penting blog anda. (further reading: baca postingan aku perihal Konsistensi Struktur Web dan SEO).
5. Template blog tergolong bab branding, apabila sering berubah, maka blog anda tidak akan memiliki merk atau identitas yang melekat. Tentukan template yang paling tepat, and stick to the template for a long time!
Sebagai garis bawah dari post perihal template blog bab pertama ini, yakinlah bahwa tidak ada template Blog yang betul-betul bisa dibilang selaku SEO friendly, lantaran ada banyak aspek yang memutuskan SEO friendly-nya suatu template. Yang luput dari kita selama ini adalah, bahwa suatu blog beserta template-nya akan menjadi SEO friendly apabila disokong oleh konten. Ini yang menjadi poin nomer satu. Oleh lantaran itu, yang diinginkan bukanlah template yang katanya SEO friendly (padahal tidak), tapi kesanggupan anda untuk menghasilkan template tersebut menjadi SEO friendly.
Pernah ada beberapa yang menanyakan ihwal template yang aku gunakan, lantaran mendengar bahwa template ini SEO friendly. Hmmm... gossip darimana itu? Ini template tahun 2008 awal, tidak ada fitur-fitur, sisipan tag, atau script yang sudah disiapkan untuk SEO. Desain mulanya pun betul-betul mentah sehingga mesti menjalankan banyak sekali kostumisasi. Ada yang mengajukan pertanyaan juga bagaimana menghasilkan template ini SEO friendly, apakah ada trik-trik khusus? Tidak ada, dan semua proses sudah aku geber di halaman tips SEO.
That's it for today. To be continued...