Syarat Dan Kiat Mendapat Approval/Persetujuan Google Adsense (Full 2000 Kata)

tips daftar Google Adsense tanpa ditolak Syarat dan Tips Mendapatkan Approval/Persetujuan Google Adsense (full 2000 kata)
Google Adsense yakni jaringan iklan paling besar milik Google yang saya percaya dan sungguh niscaya semua kawan Blogger sudah mengetahuinya. Bahkan, beberapa di antara kawan sedang menikmati menjadi anggota publisher Adsense dan berkala menerima pembayaran. Sebagian yang lain mungkin masih gigit jari lantaran ditolak di saat melamar menjadi publisher; atau mungkin ada yang belum berani mendaftar Adsense. Kaprikornus saya pikir tidak perlu lagi membicarakan apa itu Google Adsense. :) Intinya, Google Adsense yakni jaringan iklan paling digandrungi para blogger, webmaster, online marketer, pengusaha online, dan semua kelompok internet lantaran pay rate yang jauh lebih tinggi, iklan yang bermutu dan variatif, mempunyai jaringan advertiser dan publisher dari seluruh penjuru dunia, dan cara pembayarannya yang praktis (WU, non paypal payment).
Sudah agak lama, kira-kira 2 bulan yang kemudian ada kawan Blogger yang request perihal proses dan kiat registrasi Google Adsense yang sempurna (baca: sanggup menerima approval/persetujuan dengan mudah). Terus terang saya agak risau juga kalau mesti mengatakan perihal apa saja yang menjadi syarat disetujuinya tuntutan menjadi publisher Google Adsense, lantaran dari beberapa permasalahan atau proses registrasi Adsense yang saya alami, masing-masing mempunyai spesifikasi, usang persetujuan, dan jenis web yang berbeda. Jadi, bergotong-royong tidak ada patokan registrasi Google Adsense yang super mapan untuk diikuti.

Sebagai contoh nih, terakhir saya gres saja mendaftarkan Adsense untuk adik saya, hari pertama buat akun Gmail, G+, dan pribadi daftar Adsense. Hari pertama pula pribadi sanggup perjanjian tahap pertama. Kemudian hari kedua pribadi disetujui seutuhnya. Tidak percaya? Ini buktinya:
Dimana kuncinya? Saya menggunakan website/blog yang sudah mapan. Apa yang dimaksud dengan mapan? Berusia lama? Punya traffic tinggi? Atau bla bla bla bla bla? Jawabannya: Tidak, belum tentu.

Bagaimana bergotong-royong cara yang tepat? Nah, semua dari kita niscaya alhasil baiklah bahwa perjanjian akun Adsense dititikberatkan pada situs web yang digunakan atau diajukan untuk mendaftar. Jadi, nanti kita akan beri takaran besar obrolan ini pada website/blog yang sesuai dengan tolok ukur Google Adsense. 

Detil Akun Pendaftar Adsense


Detail akun pendaftar Google (gmail) yang anda pakai mesti orisinil dan lengkap, tidak mesti anda, tetapi sungguh-sungguh mesti ada (bukan palsu), berusia 18 tahun ke atas, dan menggunakan alamat terperinci seumpama yang tertulis pada KTP.

Pernah saya menerima unek-unek dari seorang blogger yang senantiasa saja ditolak oleh Adsense. Setelah diselidiki, ternyata ia gres berusia 16 tahun setengah. Ini terdeteksi dengan terperinci di saat anda mendaftar dengan Gmail dan mencantumkan tanggal lahir, semua akun Google menggunakan sumber yang sama. Sungguh permasalahan sepele, tetapi "dadi gawe". Dan semua akun yang ditolak tidak pernah diterangkan dengan baik oleh Google. Selalu saja alasannya yakni "jenis halaman". Mungkin ini yang buat bingung. 

Nama dan alamat lengkap serta terperinci nantinya akan memuluskan pencairan duit kalau akun disetujui dan sudah patut menerima bayaran. Emang gembira punya akun Adsense tetapi ga sanggup ambil bayaran? Perbedaan alamat sedikit memang tidak masalah, tetapi alangkah baiknya kalau semua mesti disediakan dengan matang dan teliti bukan?

Syarat dan Kondisi Website/Blog Pada Pendaftaran Adsense


1. Kebijakan Google Adsense pada Konten Web Penerbit

Ini yakni poin lazim berhubungan dengan persyaratan konten web yang wajib anda pahami sebelum mendaftar Adsense, lantaran kalau anda mendaftarkan web/blog yang melanggar kebijakan Google kebanyakan dan Google Adsense pada khususnya, berapa kali pun, saya jamin tidak akan sanggup diterima. Cek apakah blog/web anda menyanggupi persyaratan berikut:
  • Situs tidak mengandung konten pornografi dan konten sampaumur lainnya.
  • Situs tidak mengandung konten kekerasan, rasisme, atau anjuran untuk mengerjakan langkah-langkah provokatif atau ofensif kepada individu, kelompok, atau organisasi lain.
  • Situs tidak mengandung konten hacking/cracking
  • Situs tidak mengandung konten atau mengerjakan penjualan/transaksi obat-obatan terlarang, minuman keras, rokok dan hal terkait, senjata dan amunisi, replika produk pada merk tertentu, perdagangan karya ilmiah berhak cipta (skripsi, jurnal, makalah, dll)
  • Situs tidak mengandung seruan dan menampilkan hadirin komisi untuk klik iklan, surfing, membaca email, survey, pencarian, dll (PTC dan PTS)
  • Situs tidak mengandung konten lain yang ilegal, mengiklankan acara ilegal, dan melanggar hak cipta orang/pihak lain.
  • Bukan situs doorway, AGC, autoblog, MFA (made for Adsense), dan sejenisnya.
Berkaitan dengan konten ilegal, sudah terperinci juga bukan? Maksudnya yakni situs tidak boleh menyuguhkan konten yang melanggar hak cipta, misalnya: membagi software/file bajakan dan mengandung konten hasil copas. Lihat kebijakan Google pada halaman DMCA policy.

Untuk konten gambling/perjudian, cuma diijinkan pada negara-negara tertentu, Indonesia tidak. Mengenai bahasa, sudah terperinci Google kini sudah membolehkan situs berbahasa Indonesia.

2. Elemen dan Kelengkapan Web/Blog

Jenis halaman yakni hal yang paling kerap dijumpai selaku lantaran penolakan pengajuan akun Google Adsense. Meskipun ini terlihat kabur, dan kadang salah diartikan lantaran memang tidak mempunyai kejelasan kecuali anda sungguh-sungguh cek dan mempelajari halaman kebijakan Google Adsense. Berdasarkan beberapa pengalaman mendaftarkan Google Adsense, jenis halaman menurut saya lebih terkait pada struktur web/blog. 
  • Memiliki navigasi yang terperinci dan praktis digunakan oleh pengunjung. Buat dan rancangan menu/navigasi yang praktis dilihat, tidak membingungkan pengunjung, pribadi mengarahkan hadirin pada halaman tujuan (tidak menggunakan redirect). Oya, navigasi ini juga tergolong link di dalam konten loh. Lalu tetapkan web/blog tidak mengarahkan (linking) ke situs berbahaya, tergolong konten yang mengandung dan merujukkan malware, pop up, pop under, redirect, dll yang menghancurkan fungsi navigasi sebenarnya.
  • Elemen web yang terpenting dan menjadi tolok ukur kelengkapan web yakni halaman privacy policy; dimana anda menerangkan kebijakan penggunaan informasi hadirin lewat cookies (oleh Adsense, web anda (jika ada), maupun jaringan iklan lain), halaman contact; dimana hadirin sanggup mengontak anda, dan halaman about dimana hadirin sanggup mengenali garis besar konten atau layanan web. Pastikan semua ada. Untuk privacy policy, anda sanggup menjadikannya gratis dengan banyak sekali privacy policy generator. Saran saya, tambahkan satu lagi, disclaimer, yang ialah halaman pernyataan hak cipta konten dan kebijakan penggunaan konten yang diijikan untuk pengunjung. Ini untuk meyakinkan bahwa konten yang ada sungguh-sungguh milik web (anda).
Dua poin di atas (1 dan 2) yakni poin pokok yang mesti ada. Ada hal-hal lain yang perlu diamati dan sanggup memuluskan registrasi akun adsense. Ini sifatnya dari pengalaman saja, tidak tercantum atau dibahas secara resmi, dan moga-moga sanggup digunakan dan membantu.

a. Desain

Tidak ada bimbingan khusus untuk ini. Tapi secara logika, suatu situs web mesti mempunyai profesionalisme. Salah satunya dalam hal desain. Saya tidak menyampaikan rancangan mesti wah, menonjol dan kuat. Tapi rancangan yang profesional yakni rancangan yang memperhatikan user experience, ketentraman pengunjung. Misalnya, usahakan hindari: widget yang acakadut, widget tempel sana sini gak karuan, font yang tidak terbaca dengan jelas, konten tidak tenteram dibaca, logo yang asal pilih pasang, navigasi yang menyibukkan dicari, tidak sanggup dibedakan mana konten mana widget, dan seterusnya. Upayakan konten sanggup dibaca dengan baik, jelas, navigasi praktis ditemukan, gunakan desain/template yang plain (jelas), tidak menggunakan imbas berlebihan (kursor yang aneh-aneh, berat, widget-widget beterbangan kesana-kemari, musik/lagu, dll), pop out berlebihan, dll.

b. Konten dan Niche
  • Konten mesti original/asli bukan copas, bermanfaat, menghibur, pada dasarnya memang dihidangkan untuk pembaca, dan bukan untuk menayangkan iklan saja, tidak mengandung konten bajakan, download bajakan, menuju atau mengarahkan pada situs yang dihentikan oleh adsense, seumpama yang sudah diterangkan di atas.
  • Hindari konten-konten yang cuma mengatakan perihal uang, uang, dan duit saja (bisnis online minded).
  • Hindari konten yang berisi wacana dan berniat cuma untuk afiliasi (affiliate marketing, amazon, clickbank, neobux, dll). 
  • Jangan pernah secara terang-terangan, cuma membahas, dan cuma membicarakan wacana "blogging for money" atau cuma ngeblog demi uang. Tips wacana adsense atau bisnis online boleh-boleh saja,  sesekali, tetapi jangan seluruh konten diisi wacana make money online, bagaimana anda sukses bisnis online, unek-unek bisnis online, hari ini anda sanggup duit berapa, dll. Intinya jangan hingga menyatakan bahwa tujuan anda hanyalah untuk bisnis online semata dan tidak berhasrat untuk hal lain, misalnya menyuguhkan konten berharga untuk pengunjung.
  • Ada banyak niche untuk Adsense; tetapi maksud saya wacana niche adalah, blog anda mesti konsentrasi pada topik tertentu, jangan campuraduk antara curhat hari ini, gunjingan hari ini, tiba-tiba kemudian mengatakan wacana kesehatan, di lain waktu isinya wacana lirik lagu, di lain waktu lagi bicara wacana lomba seo, dll. Fokuskan topik blog, ini yakni ciri blog profesional. Niche di sini bukan wacana mengejar niche Adsense kemudian copas sana sini, tetapi fokuslah pada topik yang digemari untuk ditulis. Menjadi generalis bukan wangsit yang bagus untuk menjadi publisher Adsense, lantaran blog campuraduk tidak akan disetujui. Simak niche-niche Adsense terutama di Indonesia yang diantaranya mungkin anda kuasai dan gemari untuk ditulis.
  • Jangan pernah daftarkan blog berisi artikel-artikel lomba SEO, kalau tertangkap berair pribadi ditolak. Jika diterima, dan kemudian sementara waktu niscaya ketahuan, alhasil akun pribadi kena banned, bukan cuma blognya, tetapi akunnya sekaligus.
  • Jika konten blog wacana review, tetapkan review itu berbobot, bukan sekedar comot. Konten review digemari Adsense, tetapi juga paling sukar untuk disetujui (karena mutu review sungguh diperhatikan).
  • Saat hendak mendaftarkan tetapkan blog mempunyai iklan yang minim atau bahkan usahakan tidak ada sama sekali. Kalopun ada, cukuplah satu dua, dan bukan iklan yang "bikin deg-degan" alias seumpama di sidebar kanan tengah saya kini ini. Hehehe. Meskipun beberapa jaringan iklan lain diperbolehkan (chitika, kontera, TLA, dll) tetapi seharusnya pada dikala mendaftarkan diturunkan, terlebih kalau menggunakan jaringan iklan dari Indonesia. :) Usahakan situs "bersih" di saat didaftarkan.
  • Jangan terpengaruh dengan kiat yang bilang 5 post aja, atau 10 post aja sanggup di-approve. Menurut saya itu tidak benar dan tidak ada. Motivasinya yakni untuk menyuguhkan konten, bukan Adsense. Hindari motto "Buat Blog untuk Adsense, tetapi gunakan motto " Buat Adsense untuk Blog".
c. Traffic dan Sumber Traffic

Ada yang pernah bilang traffic tinggi kokoh dan menjadi salah satu argumentasi penerimaan akun Adsense. Saya tidak setuju, lantaran jumlah/kuantitas traffic tidak menjadi pola Adsense. yang diamati dan disyaratkan adalah kualitas traffic. Titik berat Adsense justru di situ. 

Kualitas traffic menyeleksi mutu hadirin (targeted visitors). Jika secara lazim dikuasai traffic didapat secara organik, maka kualitasnya tinggi. Jika secara lazim dikuasai traffic didapat dari sumber-sumber nonorganik, maka kualitasnya rendah. Tentu saja, sumber traffic organik yakni search engine (tidak cuma Google, yang penting search engine). 

Jika secara lazim dikuasai hadirin berasal dari non-organic sources seumpama iklan (iklan di web, Adwords, Facebook Ads, PTC, PTS, dll), mass email, traffic exchange, dan sejenisnya,  maka Google Adsense sudah niscaya akan menolak. Kalopun diperbolehkan, misalnya menggunakan Adwords, anda mesti mematuhi Landing Page Quality Guidelines. Pernah suatu kejadian, salah satu situs saya yang memang secara lazim dikuasai traffic bergantung dari Facebook (meskipun itu lewat share/like), kemudian di banned oleh Adsense. 

d. Domain

Ada yang bilang domain berpengaruh. Bisa iya, sanggup tidak. Telah ada banyak bukti subdomain blogspot di-approved. Tapi, memang custom domain jauh lebih praktis menerima perjanjian Adsense, lantaran custom domain dianggap mempunyai kemandirian identitas (dimiliki oleh pihak/individu tertentu saja). Beda dengan blogspot.com yang ialah milik Google dan digunakan oleh banyak pengguna Blogger di seluruh dunia. Kaprikornus saya sungguh merekomendasikan penggunaan custom domain mudah-mudahan proses registrasi dan perjanjian mudah.

Mengenai usia domain, di Indonesia tidak berlaku. Saya pernah mendaftarkan domain berusia 1 bulan, 2 setengah bulan, dan yang terakhir yakni 4 bulan. Kaprikornus tidak terbukti bahwa usia domain yang masih minim kemudian ditolak Adsense. Menurut saya faktornya yakni di konten. Memang di 2 negara lain (India dan China) Google sudah memastikan usia domain/website minimal mesti 6 bulan, tetapi tidak di Indonesia.

e. Hindari Anonimitas

Jangan pernah berupaya menyembunyikan identitas pemilik web atau penulis blog, atau identitas perusahaan kalau akun yang didaftarkan yakni akun perusahaan. Situs yang anonim sudah terperinci ditolak Google lantaran tidak mempunyai keterkaitan akun dan penanggungjawab. Minimal gunakan Google Authorship untuk menampilkan siapa penulis/pemilik. Penulis sanggup siapa saja, tidak mesti akun yang sama, tetapi paling tidak menampilkan siapa penanggungjawab blog/web tersebut atau setidaknya ada identitas di halaman about. Ini untuk menyingkir dari kecurigaan Google pada situs MFA (made for Adsense, situs yang dibentuk cuma untuk menayangkan Adsense).

Buat Blog Tanpa Memikirkan Adsense Dulu

Sebagai nasehat dan kesimpulan, seumpama yang sudah saya bilang sebelumnya, hindari "Buat Blog untuk Adsense", tetapi ikuti konsep "Buat Adsense untuk Blog". Keduanya jauh berbeda. Yang pertama cuma mempunyai motivasi untuk menjadi publisher Adsense, yang kedua motivasinya yakni pada blog, menyuguhkan konten yang bagus, dan di saat blog sudah diperhitungkan layak, gres blog didaftarkan. Motivasi ini senantiasa saya pegang, sehingga terkadang di saat saya mendaftarkan suatu blog/website, saya tidak menduga ternyata Adsense pribadi menyetujuinya. Have a nice Blogging, as always!

© Copyright 2013 - 'Til drop! buka-rahasia.blogspot.com. All rights reserved.

Related Posts